Setelah sungai yang dimanfaatkan untuk irigasi ditutup, sumber mata air pun memancar di atas bukit Desa Ringinsari, tepatnya di Dukuh Sidodadi, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Munculnya sumber air baru ini, tepat selapan atau 40 hari usai penutupan sungai atau kali di areal persawahan. Lepas dari rumor yang berkembang, munculnya sumber mata air ini merupakan berkah dari Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa.
_______________________________
Sumber baru ini terletak di ladang milik H Sumarno (68) warga RT 11/RW 02, Dusun Sidodadi, Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Memancarnya air ini sekitar 40 hari usai penutupan sungai di areal persawahan oleh keluarga ahli waris Mbah Santer (almarhum). Anehnya, sumber air ini keluar di atas bukit. Apalagi muncul pada musim kemarau. Meski kemarau mulai berakhir seperti sekarang, sepertinya sulit dipercaya.
”Subhanallah, saya terharu dengan kejadian ini, semoga menjadi yang terbaik untuk keluarga kami,” ujar H Sumarno beberapa waktu lalu kepada seorang wartawan.
Dijelaskan oleh Wak Haji yang juga penjual sembako (sembilan bahan pokok) di dusun setempat, Kamis kliwon lalu, dia mengaku mimpi didatangi seorang perempuan cantik bak bidadari.
Di dalam mimpinya, sang perempuan berpamitan untuk bertempat tinggal di ladang milik Wak Haji Sumarno. Tepatnya di depan SDN 3 Ringinsari, atau hanya 200 meter dari kali bekas pemandian umum yang porak poranda. ”Aku manggen no endi ? Omahku dirusak. Aku nunut manggen neng tegalmu yo….?,” (Saya tinggal dimana ? Rumah saya dirusak. Saya numpang tinggal di ladangmu ya ?”) jelas H Sumarno menceritakan mimpinya.
Meski telah bermimpi, dia sama sekali tidak bermaksud membesar-besarkan mimpinya. Sebab mimpi hanyalah kembang tidur seseorang. Tapi betapa terkejutnya, setelah beberapa warga dusun setempat memberi tahu bahwa di ladang H Sumarno keluar sumber mata air yang sangat jernih. Kali pertama yang mengetahui sumber mata air adalah Marhamah (47), saat dia mencari rumput.
Selanjutnya, Marhamah menceritakan kejadian itu kepada Suryani, putri H Sumarno, seorang guru di SDN Ringinsari 3. Awalnya, Suryani tidak percaya dengan informasi tersebut. ”Awalnya saya tidak percaya, mana mungkin dalam kemarau panjang seperti sekarang ada sumber mata air yang sangat bening sekali. Setelah saya melihat dengan mata kepala sendiri, Subhanallah…..air itu bening dan kebiru-biruan seperti air laut,” tutur Suryani.
Keberadaan sumber baru ini pun menyebar ke pedusunan. Atas ijin pemilik lahan, kawasan itu akan dijadikan pemandian umum. ”Saya bersedia bantu rencana pembuatan sumur itu, mungkin sebagai satu amal yang baik untuk keluarga kami,” tutur Suryani selaku ahli waris dalam keluarga. Berdasarkan pantauan, Selasa (18/10) lalu, kawasan tersebut telah digali oleh warga hingga kedalaman 2,5 meter. Rencananya akan dibangun pemandian umum. ”Atas ijin pemilik lahan (H Sumarno dan Suryani–red) kami akan gotong royong bersama masyarakat untuk melanjutkan penggalian sumur ini. Selanjutnya akan kami bangun untuk kawasan pemandian umum,” ujar Sutris, Ketua RT 11/RW 02, kepada wartawan.(oso)