Tak hanya ilmu kedokteran yang mengembangkan metode baru dalam menangani pasiennya. Ilmu perdukunan juga mengalami kemajuan pesat di era milenium ini. Selain harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang semakin modern pola pikirnya, seorang dukun juga harus kreatif mengembangkan teknologi peralatannya dalam menangani pasiennya. Inovasi itu, juga dilakukan oleh seorang dukun muda, yang selama ini dikenal ampuh di kawasan Dusun Berat Tengah, Desa Berat Kulon, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto….________________________________________
SADAR  jika di era modern ini masih banyak masyarakat yang meyakini ilmu perdukunan, Hasmukin (36) pun memanfaatkan peluang ini. Dia pun mengais rezeki dari orang-orang yang minta tolong padanya. Kebanyakan yang datang, adalah orang-orang tua yang menderita sakit menahun dan tak kunjung sembuh. Seperti asam urat, rematik, buyuten, pikun, diabetes, kanker payudara hingga prostat.   
 Selama ini dia sukses menyembuhkan dengan cara dipijat dan ramuan herbal berdasarkan primbon Jawa. Karena itulah, namanya pun kesohor sebagai dukun ampuh dan sakti. Sekali sentuh ketahuan penyakitnya, 5 kali terapi langsung sembuh. Istilahnya 1 : 5. Nah, hingga suatu hari, Hasmukin kedatangan seorang pasien ibu muda. Usianya baru sekitar 20 tahun.
 Kali pertama konsultasi, sebenarnya si dukun tidak berpikir macam-macam. Dua kali datang, dia mulai berpikir. “Hemm..arek iki sakjane gak sepiro ayu, tapi sing gak nguati anune iku lho. Ngalah-ngalahi Malinda,” pikirnya. Sadar yang dihadapi adalah wongsosubali alias uwonge gak sepiro tapi su..ne sak bal voli, sang dukun muda ini pun menjadi gerah.
 Tiap kali melihat Vi (sebut saja demikian) si pasien barunya ini, mulet saat diterapi, darah mudanya bergejolak. Waduh lek ngene iki masio dukun yo gak bakal kuat ngempet, katanya dalam hati. Tak menunggu waktu lama dia pun memutar otak agar pasiennya ini mau diajak nuk-manukan.
 Akhirnya dia pun membual dan mengatakan jika Vi disantet oleh musuhnya. Meski awalnya Vi, bingung siapa musuhnya itu, akhirnya dia mantuk-mantuk saja saat dijelaskan oleh si dukun, bahwa setannya sudah lama ngendon di perutnya. Bahkan kalau tidak segera diusir, dia bisa mandul.
 Karena setannya ada di perut yang di bawah udel, maka caranya mengeluarkan ya harus didorong dari bawah. Alat yang dipakai ndorong harus istimewa. Vi yang saat itu butuh sembuh mau-mau saja. Sekali, dua kali, Vi bingung. Ketiganya, dia mulai berpikir. Lha kok cara ngobatinya, sama kayak suaminya saat bersetubuh dengannya.
Setelah berkali-kali, sebenarnya Vi mulai sadar. Namun dia tidak berani protes. Hingga Selasa (5/4) sekitar pukul 18.00, warga yang curiga menggerebek pelaku, saat beraksi di rumah Vi yang baru menikah dengan Mus (21), sekitar 3 bulan lalu. Belakangan si dukun mengaku jika melakukan pengobatan dengan cara barunya itu, sudah beberapa kali di rumah korban.
Setelah dibawa ke kantor polisi, korban menceritakan kejadiannya, berawal ketika dia mengeluh pada suaminya jika perutnya sering sakit. Setelah itu suaminya menyarankan berobat ke dukun yang ada di desanya Namun, tanpa seizin suaminya yang saat itu masih bekerja di Surabaya, korban ketika ditawari syarat itu, menyanggupi.
Sementara itu, Kapolsek Kemlagi, AKP Romkhadi melalui Kasubag Humas Polres Mojokerto, membenarkan laporan dugaan dukun cabul. Menurut Lilik, pihaknya untuk sementara masih memeriksa korban dan saksi-saksi. Sedangkan, pelaku belum diamankan petugas dan masih dalam penyelidikan pihaknya. Kendati, pelaku sudah pernah diamankan di Mapolsek, tapi karena saat penangkapan pertama itu tak cukup bukti, pelaku akhirnya dibebaskan.
“Kita masih memintai keterangan semua pihak yang terlibat, dan Hasmukin segera kita tangkap kembali, guna mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya. Diduga, Hasmukin melakukan praktek pencabulan ini, tidak hanya sekali, mungkin juga ada korban selain Vi,” kata Lilik. Lalu, sebenarnya Vi sakit apa..? Belakangan setelah periksa ke rumah sakit, diketahui jika Vi sakit perut karena hamil muda sekitar sebulan. Oalah…lha kok malah diimbuhi dukun…. (mkt/yan)